Sleman-- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Kelompok 284 melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat di Kalurahan Purwobinangun, Kapanewon Pakem, Kabupaten Sleman, DIY. Kegiatan ini berfokus pada upaya mengurangi permasalahan jumlah sampah di lingkungan desa yang disalurkan melalui serangkaian sosialisasi dengan memperkenalkan inovasi pengelolaan sampah berupa ecobrick, vertical garden, aquaponik, dan bank sampah.

Sampah masih menjadi permasalahan serius yang dihadapi masyarakat, terutama dengan meningkatnya aktivitas rumah tangga maupun kegiatan lain di wilayah Purwobinangun. Menyadari hal tersebut, mahasiswa KKN UNS hadir untuk memberikan solusi ramah lingkungan yang tidak hanya membantu mengurangi sampah, tetapi juga memiliki nilai guna dan peluang ekonomi.

Dalam kegiatan sosialisasi, masyarakat diperkenalkan pada beberapa metode pengelolaan sampah:

Ecobrick, yakni botol plastik yang diisi padat dengan sampah plastik anorganik sehingga dapat dimanfaatkan kembali sebagai bahan pembuatan tempat sampah, kursi, meja, atau media kreatif lain. Cara ini membantu menekan jumlah sampah plastik yang sulit terurai.

Proses pembuatan ecobrick

Tempat sampah ecobrick yang dibuat KKN UNS Kelompok 284

Vertical Garden, teknik berkebun secara vertikal dengan memanfaatkan dinding atau rak bertingkat. Selain hemat lahan, metode ini dapat memanfaatkan wadah bekas sebagai media tanam sehingga turut mendukung daur ulang sampah.

Vertical Garden yang dibuat KKN UNS Kelompok 284

Aquaponik, sistem terpadu budidaya ikan dan tanaman. Limbah ikan menjadi pupuk alami bagi tanaman, sementara tanaman berfungsi menyaring air untuk ikan. Selain ramah lingkungan, aquaponik berpotensi menambah sumber penghasilan baru.

Proses membersihkan ember aquaponik menggunakan sekam

Bank Sampah, yakni sistem pengelolaan sampah berbasis tabungan. Sampah anorganik yang masih bernilai bisa ditukar dengan uang atau kebutuhan rumah tangga, sehingga mendorong masyarakat lebih disiplin memilah sampah sekaligus memberikan manfaat ekonomi.

Melalui rangkaian kegiatan ini, mahasiswa KKN UNS berharap masyarakat Purwobinangun dapat lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan, meminimalisasi timbunan sampah, serta memanfaatkan sampah sebagai sesuatu yang bernilai guna.

“Kami ingin masyarakat melihat bahwa sampah bukan hanya masalah, tetapi juga bisa menjadi peluang. Harapannya, kegiatan ini bisa terus dilanjutkan oleh warga sebagai bagian dari kebiasaan hidup ramah lingkungan,” ungkap salah satu mahasiswa KKN.

Dengan adanya pendampingan tersebut, Diharapkan Purwobinangun mampu berkembang menjadi contoh desa yang berkomitmen terhadap keberlanjutan lingkungan.